Rabu, 20 November 2013
Rasa Lapar Ampuh Perangi Kemunduran Kognitif
Istilah kognisi berasal dari bahasa Latin cognoscere yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan.Istilah ini digunakan oleh filsuf untuk mencari pemahaman terhadap cara manusia berpikir. Karya Plato dan Aristotle telah memuat topik tentang kognisi karena salah satu tujuan tujuan filsafat adalah memahami segala gejala alam melalui pemahaman dari manusia itu sendiri.
Seiring bertambahnya usia manusia, maka kemampuan kognitif akan semakin menurun, sehingga timbul istilah "pikun" untuk mereka yang sudah mulai mengalami penurunan dalam kemampuan kognitifnya.Tetapi baru-baru ini Science Daily melansir temuan bahwa ternyata rasa lapar mampu menghambat kemunduran kemampuan kognitif manusia.
Orang yang kerap mengalami kelaparan saat masih kanak-kanak, ternyata mengalami kemunduran kognitif lebih lambat dibanding mereka yang selalu mendapat cukup asupan makanan.Itulah hasil yang sama sekali tidak diduga oleh para peneliti dari Rush University Medical Center di Chicago, Amerika Serikat.
"Temuan ini tidak diperkirakan karena penelitian sebelumnya menunjukkan anak-anak yang mengalami kesengsaraan, berpeluang mengalami berbagai gangguan kesehatan dan fungsi kognitif lebih rendah saat dewasa," ungkap Lisa Barnes salah seorang peneliti.
Dalam penelitian itu, timnya melibatkan 6.158 orang yang rata-rata berusia 75 tahun. Barnes mengaku timnya tidak yakin mengapa kelaparan pada anak-anak bisa melindungi seseorang dari penurunan kemampuan kognitif.
Namun, kemungkinan hal itu disebabkan oleh terbatasnya kalori yang membuat perubahan tubuh oleh usia, jadi tertunda. Penjelasan lainnya adalah terjadinya efek bertahan hidup yang selektif. (MI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar